Pages

Rabu, 27 Agustus 2014

PEMANFAATAN KERTAS BEKAS MENJADI BARANG KERAJINAN

A. Latar Belakang
Mengetahui info dan berita mengenai berbagai hal merupakan kebutuhan setiap manusia.Kemudahan akses informasi sekarang ini memudahkan orang untuk mengetahui kabar terkini bahkan hingga ke tempat yang jauh sekalipun. Ada banyak media informasi misalnya televisi, radio, internet, majalah, buku, maupun koran. Koran merupakan salah satu media informasi yang tidak pernah hilang dalam kehidupan manusia. Sampai saat ini koran merupakan salah satu media informasi yang cukup diminati masyarakat. Bahkan tidak sedikit orang yang berlangganan koran untuk mengetahui informasi terbaru. Namun, setelah dibaca, orang sering mengabaikan koran tersebut,bahkan membuangnya. Jika koran itu diabaikan, maka lama-kelamaan akan menumpuk dan mengotori rumah. Biasanya, orang akan menjualnya ke tukang loak. Hal ini memang merupakan sebuah solusi praktis yang cukup baik. Tetapi, koran-koran bekas yang awalnya hanya mengotori rumah itu dapat manusia olah menjadi barang-barang yang memiliki fungsi sehingga bisa dipakai serta mempunyai nilai seni dan nilai ekonomis yang tinggi. Koran bekas tersebut dapat diolah menjadi berbagai macam produk kerajinan seperti kap lampu, vas bunga, tempat tisu, tempat majalah, keranjang buah, tempat pensil, baki, keranjang sampah, dompet, wadah perhiasan, wadah telepon genggam, tempat pakaian kotor, asbak, dan hiasan dinding. Bukan hanya Koran sebetulnya, tetapi juga kertas bekas. Kertas bekas saat ini juga dapat didaur ulang.
Tak ada rotan, akarpun jadi, begitulah bunyi salah satu peribahasa Indonesia yang mengandung makna dalam keadaan terpaksa, maksudnya adalah manusia harus kreatif untuk bisa memecahkan masalah yang sedang dihadapi dengan menggunakan alat atau cara-cara yang tidak biasa. Peribahasa ini tepat digunakan untuk kesenian dari kertas bekas, karena barang yang unik itu tidak hanya dibuat dengan menggunakan bahan dan teknologi yang tinggi. tetapi manusia bisa memanfaatkan barang bekas dengan cara yang sangat sederhana. Beberapa contoh barang bekas yang ada di lingkungan sekitar, kardus bekas, kertas bekas atau koran bekas, dapat dimanfaatkan menjadi barang yang mempunyai nilai estetika.
Daur ulang adalah proses tuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai.
Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi. Proses daur ulang harus menghasilkan barang yang mirip dengan barang aslinya dengan material yang sama, contohnya kertas bekas harus menjadi kertas dengan kualitas yang sama, atau busa polistirena bekas harus menjadi polistirena dengan kualitas yang sama. Seringkali, hal ini sulit dilakukan karena lebih mahal dibandingkan dengan proses pembuatan dengan bahan yang baru. Jadi, daur ulang adalah proses penggunaan kembali material menjadi produk yang berbeda. Bentuk lain dari daur ulang adalah ekstraksi material berharga dari sampah, seperti emas dari prosessor komputer, timah hitam dari baterai, atau ekstraksi material yang berbahaya bagi lingkungan, seperti merkuri.
Tapi bagi orang yang memiliki kreativitas tinggi kertas justru merupakan tanaman yang dapat mengasilkan pendapatan, yaitu sebagai bahan dasar dalam pembuatan kertas, tentu saja setelah mengalami proses lebih lanjut. Kertas dapat didaur ulang dengan mencampurkan kertas bekas yang telah dijadikan pulp dengan material kertas baru. Namun kertas akan selalu mengalami penurunan kualitas jika terus didaur ulang. Hal ini menjadikan kertas harus didaur ulang dengan mencampurkannya dengan material baru, atau mendaur ulangnya menjadi bahan yang berkualitas lebih.
Pemanfaatan kertas bekas diharapkan dapat mengurangi sampah yang kerap kali menimbulkan banjir, terutama di kota-kota besar. Bukan hanya kertas bekas yang dapat dimanfaatkan tetapi kertas kardus-kardus bekas juga bias dimanfaatkan, kardus bekas mie, barang elektronik, dan lain-lain jika di belah terdiri dari tiga lapis kertas. Jika dibelah, pada bagian tengahnya bergelombang, kemudian satu lapis berikutnya dibuang. Bagian yang bergelombang dapat dimanfaatkan sebagai pemanis kartu ucapan dan dapat dihias sesuai selera atau sesuai tema ucapan. Selain itu, kertas kardus bergelombang tersebut dapat dijadikan bingkai foto yang unik dan menarik.
Yang menjadi permasalahannya saat ini adalah bagaimana membuat daur ulang kertas, sehingga manusia bisa praktek cara mendaur ulang kertas-kertas bekas itu menjadi barang-barang yang bermanfaat. Banyak pengusaha kesenian dari barang bekas ini memulai usahanya hanya karena hobi. Misalnya, orang yang hobi menjahit, akhirnya menjual aneka tas dan dompet jahitan sendiri yang terbuat dari kain dilengkapi dengan pernak-pernik. Selain itu, produk dari kertas bekas juga tidak mengeluarkan modal besar, karena hanya memanfaatkan barang bekas. Usaha kesenian dari barang bekas ini merupakan kategori dalam menjual keahlian, sehingga yang diperlukan kreativitas untuk merancang kesenian tersebut. Selain itu, tidak mudah menjadi pengusaha produk ini, karena harus dapat membaca situasi lingkungan eksternal. Hal ini adalah kunci pokok untuk berhasil. Kesenian dari barang bekas digolongkan dalam alternatif mencari penghasilan tambahan dengan membuka usaha sendiri. Akan tetapi, diperlukan pengorbanan waktu, tenaga dan biaya apabila ternyata sistem yang dibangun gagal. Begitupula dengan pemanfaatan kertas bekas, berawal dari hobi dapat mengasilkan suatu kerajianan yang memiliki nilai jual. Selain kertas contoh lainnya seperti brosur-brosur dapat manusia lipat-lipat dengan menggunakan seni origami atau seni melipat kertas, dan bisa manusia jadikan hiasan dengan bentuk-bentuk yang unik-unik seperti bintang, burung angsa atau juga menjadi barang-barang bermanfaat seperti vas bunga, kotak menyimpan barang-barang kecil ataupun kotak pensil.
Koran juga dapat didaur ulang menjadi barang hiasan seperti patung-patung, pernak-pernik, miniatur becak, sepeda, gerobak, dll. Jadi sebisa mungkin buang jauh-jauh pikiran manusia untuk membuang kertas bekas begitu saja. Untuk yang satu ini manusia bisa menggunakan semua jenis kertas. Selanjutnya agar hasilnya lebih menarik, manusia dapat menggunakan cat kertas untuk mewarnai barang-barang yang sudah jadi sesuai dengan selera dan kebutuhan.
Sekarang manusia tahu apabila kertas bekas itu memiliki banyak manfaatnya. Jadi, mulai dari sekarang jangan pernah menelantarkan kertas-kertas bekas, daripada dibuang sayang mendingan manusia buat menjadi barang-barang yang lebih berguna. Lagipula tidak ada salahnya manusia membuat kerajinan tangan untuk mengisi waktu luang. Manusia bisa membuat kerajinan yang unik-unik, dan apalagi kalau hasilnya bagus manusia bisa jual barang-barang unik tadi.
B. Identifikasi Masalah
1) Mengapa kertas bekas dimanfaatkan untuk dijadikan barang kerajinan?
2) Bagaimana cara mengolah kertas bekas menjadi barang kerajianan?
3) Apa keuntungan dan kerugian adanya pengolahan kertas bekas?
C. Tujuan
a. Menjelaskan indikator kertas bekas menjadi barang kerajinan.
b. Menjabarkan cara mengolah kertas bekas.
c. Mengetahui keuntungan dan kelebihan adanya pengolahan kertas bekas
BAB II
PEMBAHASAN
PEMANFAATAN KERTAS BEKAS MENJADI BARANG KERAJINAN
Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Seiring perkembangan jalan ditemukanlah kertas sebagai bahan dasar untuk tulis menulis. Pada mulanya kertas digunakan orang utuk menulis dan mencetak.
Sumber sejarah menyebutkan bahwa kertas pertama kali ditemukan di China pada sekitar 100 AD. Beberapa abad kemudian formula untuk manufaktur kertas tersebar ke Eropa melalui jalur perdagangan dan pelayaran. Dalam bahasa Inggris kertas disebut “paper” diperkirakan berasal dari kata “papyrus” yakni bahan alami (sejenis tumbuhan) yang berasal dari Mesir yang digunakan secara luas pada masa peradaban Greco Roman. Kertas adalah bahan tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serta yang berasal dari pulp, pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan berserat (kayu maupun non kayu) melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semikimia, kimia). Serat yang digunakan adalah serat alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kertas adalah barang, lembaran dibuat dari rumput, jerami, kayu yang bisa ditulis/untuk pembungkus. Sejalan dengan disempurnakannya proses industry kertas yang berkembang berabad-abad, penggunaan kertas terus berkembang pesat dikarenakan potensinya yang istimewa. Kertas dapat dibuat dari beragam serat, seperti serbuk gergaji, serutan kayu, daun kering, bubuk kayu, kulit jagung, dan sebagainya. Saat ini kertas digunakan untuk tujuan dan fungsi yang tak terbatas. Namun kertas yang sudah pernah terpakai atau dengan kata lain adalah kertas bekas, sering tidak difungsikan kembali hanya dibuang dan menjadi sampah, sehingga terkadang menimbulkan keresahan tersendiri bagi para konsumen.
Kertas bekas adalah kertas yang sudah pernah terpakai. Kertas bekas merupakan hal kecil yang sering dilupakan, namun dapat menjadi masalah yang sangat besar apabila tidak ditangani secara serius. Dalam hal ini sampah plastik dan kertas merupakan masalah utama yang sering ditemui masyarakat, hal tersebut dikarenakan plastik dan kertas merupakan benda yang paling banyak digunakan manusia dan tentunya paling banyak dibuang dan menghasilkan sampah. Saat mendengar kata kertas bekas mungkin hal yang ada di benak manusia hanyalah benda yang tidak berguna. Namun anggapan seperti itu tidak selalu benar, kertas bekas juga dapat dimanfaatkan untuk menjadi barang yang bernilai jual dan menguntungkan. Salah satunya kertas daur ulang, kartas daur ulang merupakan produk dari bahan kertas bekas. Kertas daur ulang, seringkali dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu, namun ternyata kertas daur ulang dapat dijadikan beranekaragam kerajinan tangan. Sebenarnya kertas daur ulang memiliki tekstur yang indah.
Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai. Bahan untuk membuat kertas daur ulang dapat berupa sampah koran, kardus ,dan lain-lain. Untuk membuat kertas daur ulang tidak membutuhkan proses yang rumit dan bahan yang mahal. Biasanya kertas daur ulang seperti ini dijual ke para pengrajin untuk selanjutnya di buat menjadi barang bernilai seni. Dengan demikian maka manusia dapat menaggulangi masalah sampah yang ada di lingkungan sekitar manusia, dan dapat pengrajin memperoleh keuntungan dari hasil pemanfaatan sampah.
PENGOLAHAN KERTAS BEKAS
Koran atau kertas bekas bisa menjadi sumber penghasilan jika para konsumen jeli melihatnya. Mungkin selama ini benda tersebut dibuang atau dijual ke tukang barang bekas dengan imbalan yang tidak seberapa. Nah ternyata dari kertas bekas tersebut tersimpan potensi peluang usaha membuat kertas daur ulang. Intinya menambahkan nilai tambah pada benda tersebut agar bernilai ekonomi tinggidan dapat menjadi sebuah peluang bisnis yang menjanjikan. dengan memakai kertas daur ulang kita juga turut mendukung kampanye “go green” yang saat ini sedang gencar digalakan oleh berbagai kalangan. Apa itu “go green”? Secara harfiah artinya membuat bumi kita lebih “hijau” atau dengan kata lain menjadikan kita lebih perduli terhadap lingkungan di sekitar kita, salah satunya adalah dengan memakai produk daur ulang sehingga dapat mengurangi sampah yang dibuang ke lingkungan. Pengolahan kertas bekas dapat dijadikan bermacam-macam hasil karya, dan caranyapun bermacam-macam. Membuat kertas daur ulang ini tidaklah sesulit yang kita bayangkan. Alat dan bahannya bisa diperoleh dengan mudah dari lingkungan di sekitar kita. Cara membuat kertas daur ulang:

Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan kertas daur ulang adalah :
• Blender, fungsinya untuk menghancurkan kertas menjadi bubur kertas, atau dapat juga dimodifikasi dengan alat penghancur yang lebih besar.
• Bingkai cetakan, terdiri dari 2 bingkai dengan ukuran yang sama. Salah satu bingkai dilapisi dengan kain kasa.
• Ember kotak, fungsinya sebagai tempat pencampuran bubur kertas dengan air, sekaligus sebagai wadah pencetakan.
• Alas cetak, fungsinya untuk tempat pengeringan kertas daur ulang dari bingkai cetakan, sehingga bingkai cetakan dapat digunakan kembali. Alas cetak ini bisa berupa tripleks yang dilapisi kain katun atau juga dapat berupa matras yang biasa digunakan untuk alas tidur kemping.
• Sponds penghisap, fungsinya untuk menghisap air pada waktu transfer dari bingkai cetakan ke alas cetak.
• Gelas penakar, fungsinya untuk menakar perbandingan antara bubur kertas dengan air. Alat ini tidak mutlak ada.
• Alat press, fungsinya untuk mengepress kertas daur ulang agar serat-seratnya dapat lebih rapat. Alat ini dapat berupa dua papan kayu yang berukuran sama dengan bingkai cetak, yang keempat sudutnya diberi lubang. Selanjutnya masing-masing lubang diberi mur dan baut penjepit untuk mempertemukan kedua sisi papan kayu tersebut.
• Ember, wadah bubur kertas
• Kompor dan panci, fungsinya untuk merebus berbagai macam serat dan pewarna alam
• Alu dan limpang, fungsinya untuk menumbuk berbagai serat agar lebih halus.
• Sendok kayu, fungsinya untuk mengaduk berbagai campuran.
• Pisau dan gunting, fungsinya untuk memotong-motong serat tumbuhan.
• Saringan teh besar
• Kain Lap.
BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN :
 Kertas bekas.
Setiap jenis kertas dipilah-pilah berdasarkan jenisnya masing-masing, kertas Koran, kertas HVS, karton hingga kertas warna warni.
 Pewarna alam
 Kunyit, jika diparut dan diperas sarinya akan menghasilkan warna kuning.
 Kulit bawang, jika direbus akan menghasilkan warna coklat.
 Pandan suji, jika ditumbuk dan diperas airnya dapat menghasilkan warna hijau pekat.
 Pandan wangi, jika direbus dan ditumbuk lalu diperas airnya dapat menghasilkan warna hijau muda, sekaligus aroma wangi.
 Kesumba (bixa), jika bijinya direndam dan diremas atau direbus dapatmenghasilkan warna orange.
 Serutan kayu nangka. Jika direbus akan menghasilkan warna kuning.
 Sirih, jika ditumbuk dan dicampur dengan kapur akan menghasilkan warna merah kecoklatan.
 Daun pisang kering, jika dibakar, abunya dapat menghasilkan warna coklat keabu-abuan.
 Rumput putrid malu (Mimosa sp) jika direbus akan menghasilkan warna lembayung.
 Serat pengisi. Merupakan bahan-bahan yang dapat ditambahkan ke dalam campuran bubur kertas sehingga dihasilkan kertas yang lebih indah dan bertekstur. Dapat berupa bunga-bungaan ataupun serat tumbuhan lainnya seperti serat daun pandan wangi, serat batang pisang.
 Cara Pembuatan Kertas Daur Ulang.
1) Kertas bekas yang telah disobek-sobek sebesar perangko, direndam minimal 12 jam agar serat-seratnya menjadi lunak diresapi air. Perendaman dapat pula dibantu dengan  perebusan untuk mempercepat proses peresapan air.
2) Kertas yang telah lemas direndam air / direbus, dihancurkan dengan blender. Dengan perbandingan 1 ; 4 (4 bagian air untuk 1 bagian kertas). Lama pemblenderan tidak lebih dari 1 menit, sebaiknya dilakukan 2 kali pemblenderan dengan interval 30 detik saja.
3) Bubur kertas yang diperoleh dari pemblenderan dikumpulkan dalam satu wadah. Selanjutnya dapat dilakukan pencucian untuk mengurangi kadar asamnya dengan cara menyaring bubur kertas pada kain yang agak lebar dan meletakkannya di atas ember berisi air. Dengan demikian bubur kertas dapat dicuci sekaligus memisahkan potongan-potongan kertas yang mungkin belum hancur akibat pemblenderan.
4) Selanjutnya bubur kertas siap untuk diolah, dapat dicetak langsung maupun dilakukan pencampuran warna dan serat.
5) Masukan bubur kertas yang hanya bercampur dengan warna saja, atau bercampur dengan serat saja, atau bercampur dengan pewarna dan serat maupun bubur kertas tanpa campuran, kedalam ember kotak tempat cetakan. Perbandingan antara jumlah air dan bubur kertas tetap 4 : 1 (4 bagian air untuk 1 bagian bubur kertas). Aduk-aduk hingga campuran air dan bubur kertas merata.
6) Masukkan bingkai cetakan, dengan posisi bingkai cetak yang memakai kain kassa berada dibawah dan bingkai kosong dibagian atas sisi kain kassa. Masukkan hingga kedasar ember cetak, dengan hati-hati. Atur posisi bingkai cetak agar datar dan sejajar permukaan air. Kemudian angkat bingkai tersebut dengan hati-hati dalam posisi datar. Bubur kertas akan tercetak dipermukaan bingkai dengan bentuk seperti selembar kertas yang basah. Angkat bingkai penutup dengan cepat, jangan sampai airnya memerciki lembaran kertas yang masih basah tadi. Kemudian ditiriskan dalam posisi miring sekitar 30 derajat hingga airnya tinggal sedikit. Selanjutnya kertas basah tersebut siap untuk ditransfer ke atas permukaan alas cetak untuk dikeringkan.
7) Bingkai cetak dibalik, sehingga kertas basah menghadap ke alas cetak. Letakkan bingkai cetak dengan kertas basah tersebut pada alas cetak dengan hati-hati. Pada bagian atas bingkai cetak atau sisi sebaliknya dari kertas basah dapat dilakukan pengeringan dengan menggunakan spon. Selain untuk mempercepat pengeringan juga untuk mempermudah proses pemindahan kertas. Jika sudah cukup keringda bingkai cetak sudah dapat diangkat dari alas cetak, lakukan dengan hati-hati agar kertas tersebut tidak cacat.
8) Kertas yang telah dipindahkan ke alas cetak tinggal menunggu kering saja, tetapi sebaiknya tidak dijemur dibawah matahari langsung. Dapat juga diselingi dengan pengepresan sewaktu kertas belum kering, dengan cara lapisi setiap lembar kertas dengan kain dan tumpuk sampai beberapa lapis kemudian diletakkan diantara papan pengepresan, lakukan selama kira-kira 10 menit. Jika kertas sudah kering, pengepresan dilakukan selama 1 jam. Pencampuran Warna.
9) Bubur kertas yang telah siap diolah, dapat dicampurkan dengan bahan pewarna alam yang telah kita persiapkan sebelumnya. Caranya adalah dengan mencampurkan langsung dan diaduk hingga merata. Selanjutnya dapat dilakukan perebusan jika ingin pencampuran warna yang lebih kuat.
10) Sisa pewarna alam dapat pula dicampurkan ke dalam air diember pencetakan agar tetap membantu menimbulkan warna yang diinginkan.
11) Bubur kertas berwarna pun telah siap untuk diolah lebih lanjut, baik untuk dicetak, maupun dicampur dengan serat pengisi lainnya.Pencampuran Serat.
12) Gedebok Pisang, gedebok/batang pisang yang sudah selesai berbuah cincang seperti dadu dengan panjang sekitar 2 cm, jemur sekitar 2 jam untuk menghilangkan getah.
13) Kemudian ditumbuk dengan alu & lumping sehingga agak lunak.
14) Selanjutnya direbus selama 1 jam untuk melunakan seratnya. Kemudian tiriskan.
15) Setelah itu ditumbuk kembali hingga lebih halus. Saring dengan kain untuk dicuci dengan air, agar tinggal serat yang tersisa.
16) Serat yang tersisa dapat langsung dicampur dengan bubur kertas, atau jika dirasa kurang halus, dapat pula dibantu dengan pemblenderan.
17) Selanjutnya dicampurkan sedikit demi sedikit ke dalam bubur kertas, sambil diaduk terus menerus hingga rata.
18) Kulit Bawang direbus kulit bawang yang sudah digunting-gunting kecildengan air hingga mendidih, sisihkan dan air rebusan jangan dibuang.
19) Hancurkan kuit bawang yang telah direbus dengan menggunakan blender selama 5 – 10 detik.
20) Campurkan secara perlahan kulit bawang yang telah dihancurkan kedalam wadah bubur kertas sambil terus diaduk-aduk hingga merata, jika air rebusan agak kotor dapat  dilakukan penyaringan terlebih dahulu.
21) Pandan Wangi,Rebus potongan pandan wangi (2 cm) selama kira-kira 1 jam, tiriskan.
• o) Campurkan air rebusan dengan bubur kertas secepatnya, aduk-aduk hingga rata.
22) Terakhir bubur kertas diangkat dan dikeringkan
Keuntungan dan Kerugian Pengolahan Kertas Bekas
Keuntungan
Dengan adanya pengolahan kertas-kertas bekas memiliki keuntungan-keuntungan. Adapun keuntungan yang diperoleh adalah:
1. Suatu upaya pemanfaatan kembali sampah kertas untuk mengurangi timbulan dan penumpukan sampah.
2. Mencegah terjadinya penimbunan sampah kertas yang ada dilingkungan sekitar.
3. Mencegah terjadinya bencana alam.
4. Menimbulkan kreatifitas dalam memanfaatkan kertas bekas.
5. Mengurangi pengangguran.
6. Melatih kreatifitas masyarakat untuk berkarya.
7. Sumber tamabahan penghasilan masyarakat
Kerugian
Dalam melakukan suatu usaha, kita perlu memperhitungkan resiko kerugian agar kita mampu meminimisasi kerugian untuk kemajuan usaha yang akan kita kelola. Seperti halnya dengan pembuatan jam dari bahan kertas daur ulang. Adapun resiko kerugian yang dapat terjadi adalah :
1. Peralatan yang ada dirumah rusak sehingga memerlukan modal untuk pembelian peralatan baru agar usaha ini tetap berjalan.
2. Barang yang dijual kurang diminati pasaran karena banyak jam yang dijual dengan bahan yang bukan terbuat dari kertas daur ulang.
3. Kurangnya antusias masyarakat untuk berkreasi menggunakan bahan baku kertas bekas.
4. Masyarakat kurang minat terhadap produk hasil kertas daur ulang.
 BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kertas bekas adalah kertas yang sudah pernah terpakai. Kertas bekas merupakan hal kecil yang sering dilupakan, namun dapat menjadi masalah yang sangat besar apabila tidak ditangani secara serius. Sampah kertas bekas yang awalnya hanya mengotori rumah, dapat diolah menjadi barang-barang yang memiliki fungsi sehingga bisa dipakai serta mempunyai nilai seni dan nilai ekonomis yang tinggi. Kertas-kertas bekas tersebut dapat diolah menjadi berbagai macam produk kerajinan kreatif seperti kap lampu, vas bunga, tempat tisu, tempat majalah, keranjang buah, tempat pensil, baki, keranjang sampah, dompet, wadah perhiasan, wadah telepon genggam, tempat pakaian kotor, asbak, hiasan dinding, dan lain-lain. Kini manusia dapat menemukan solusi yang menjajikan tentang sampah kertas bekas. Jika Masyarakat dapat memanfaatkan, mengembangkan, mengaplikasikan, mengolah, dan mengelola dengan baik maka masalah sampah kertas-kertas bekas dapat teratasi.
SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan agar manusia dapat lebih mengetahui manfaat dari sampah kertas yang berguna bagi masyarakat. Sehingga kita dapat mengembangkan karya atau seni yang ada dalam diri tiap individu.
 DAFTAR PUSTAKA
  http://nurchanifmuflichah.wordpress.com/tugas-kuliah/pemanfaatan-kertas-bekas-menjadi-barang-kerajinan/
Andri Desy. 2009. Pembuatan Gambar dari Kertas Bekas Dengan Teknik Kolase di Kelas III SD
(http://desyandri.wordpress.com/2009/02/11/pembuatan-gambar-dari-kertas-bekas-dengan-teknik kolase-di-kelas-iii-sd/)
Indriani Sulistya. 2009. Daur Ulang Kertas. (online)
(http://sulistyaindriani.wordpress.com/2009/06/02/daur-ulang-kertas/)
Justitia. 2008. Cara Mudah daur Ulang Kertas Bekas. (online)
(http://justitia.wordpress.com/2008/02/15/cara-mudah-daur-ulang-kertas-bekas/)
Musa Wliwangi.2011. caramembuatkertasbekas. (online)
(http://musa-bbd-wliwangi-artikel.blogspot.com/2010/01/cara-mudah-daur-ulang-kertas-bekas.html)
Tim Penyusun KBBI. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

DOKUMENTASI PEMANFAATAN KERTAS BEKAS
Gambar
GambarGambar
Gambar

0 komentar:

Posting Komentar