Pages

Kamis, 21 Agustus 2014

MOTIFASI

Dalam bekerja, kita haruslah memiliki 4E: Easy, Enjoy, Excellence, Earn. – Sapta Dwi Kardana, Ph.D.
Tahun 2014 ini merupakan tahun dengan tema Membangun fondasi yang kuat. Baik dalam kehidupan saya pribadi maupun perusahaan yang saya bangun ini. Mulai dari awal tahun ini, saya merekrut beberapa tim baru, mulai dari tim yang berisikan 5 orang, kemudian karena seleksi alam dan perubahan budaya serti misi yang dijalankan, kami kembali mulai dengan dua orang, saya dan partner saya. Saat ini Aquarius memiliki 9 orang tim yang bekerja dengan bahagia dan memiliki motivasi kerja yang tinggi.
Bagaimana saya menemukan talenta-talenta ini dan mengapa mereka begitu bahagia dan semangat bekerja di Aquarius?
Salah satu yang saya cara adalah bakat dan passion. Itu adalah hal yang saya cari duluan dari mereka yang melamar. Tentu awalnya saya sedikit menjual visi dan bagaimana kami bekerja di Aquarius sehingga yang melamar di tahun ini kualitasnya luar biasa. Apa yang Anda Andalkan dari sebuah perusahaan yang baru berdiri, tentu kami harus menjual visi, misi dan cara kerja kami. Penasaran bagaimana cara kami bekerja sampai tim kami sangat bahagia? Akan saya sampaikan dalam artikel ini.
Visi Aquarius adalah Growing Indonesia to Greater Life Through Re-Education.
Kami menyediakan program pembelajaran yang berkualitas dengan harga yang terjangkau untuk seluruh Indonesia.
Pertanyaan wawancara saya 60% berisikan pertanyaan untuk menggali passion dan bakat mereka. Tidak peduli apa jurusan mereka, tidak lulus pun tidak mengapa, yang penting berbakat, passion serta punya daya belajar. Mengapa mayoritas saya melakukan ini? Seperti awal artikel ini, kita akan menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk bekerja. Jika kita bekerja di tempat yang salah, karena kita hanya sekedar butuh pekerjaan, maka kita harus passion.
Apapun pekerjaan kita, selalu akan ada tantangan. Jika kita tidak passion, kita akan dengan mudah keok. Tidak kuat menghadapi masalah dan mundur. Ini adalah hal yang tidak diinginkan semua pihak. Jadi passion haruslah sesuai dengan pekerjaan. Passion adalah sesuatu yang sangat suka kita lakukan. Sehingga kita bisa lupa waktu saat melakukannya. Ini adalah komponen Enjoy.
Bakat adalah kemampuan Anda dalam mengatasi pekerjaan. Jika Anda tidak berbakat tentu Anda akan kesulitan dalam bekerja. Dan Anda tidak akan melakukan pekerjaan dengan Easy.
Suatu hari saya mewawancarai seorang talent yang bagus sekali. Saya senang dengan tulisannya. Bakatnya luar biasa. Passionnya? Tidak saya rasakan. Bukan berarti dia tidak memiliki passion, tapi passionnya bukan sama seperti saya di bidang pengembangan diri. Passionnya lebih kepada otomotif dan suka turun lapangan. Saat saya berdiplomasi untuk mengabari bahwa saya akan mengabarinya dalam waktu dekat apakah dia akan diterima atau tidak, dia mengajukan permintaan.
Dia meminta waktu, jika diterima, ia ingin menunggu seminggu lagi, berharap ia dipanggil di dunia otomotif yang sudah ada wawancara pertama. “Terus terang”, dia menambahkan, “Saya sangat senang bekerja di sana, karena saya turun lapangan dan meliput otomotif.” BINGO! Ini dia passionnya. Saya langsung mengatakan bahwa: “Dari awal wawancara saya tidak menemukan passion kamu sama sekali untuk bisa bekerja di sini, paling kamu hanya passion menulis dan belajar. Tapi untuk bergelut di dunia pengembangan diri, akan berat jika kamu cenderung lebih suka ke otomotif di perusahaan lain.” Saya mendorongnya untuk mengejar passionnya dan berjuang untuk bisa diterima di perusahaan tersebut. Lalu percakapan kami selanjutnya adalah membahas passion kami masing-masing dan menghabiskan waktu lebih dari 30 menit tertawa dan belajar keunikan masing-masing.
Indah sekali jika Anda bekerja sesuai passion Anda. Motivasi kerja akan membara, dan Anda akan jauh lebih hidup, belum mempertimbangkan efek positif lainnya dari kita begitu hidup dalam pekerjaan kita.
Apa yang membuat pekerjaan kita excellence? Brain Power. Tidak jarang saya menemukan orang yang bekerja hanya menunggu perintah. Jika ia sudah melakukan pekerjaannya dan tidak sesuai dia akan mengatakan: “Apa lagi yang harus ia lakukan, apa yang diminta untuk dikerjakan, sudah dilakukan, tapi hasilnya tidak sesuai.” Bagi seorang atasan, ini adalah sesuatu yang memicu emosi. Ini membuktikan bahwa karyawan ini, maaf, tidak memiliki brain power. Tidak bisa dan tidak mau mikir. Bisa jadi takut salah. Bisa jadi kebiasaan dari dulu yang selalu “disuapi” tidak bisa mandiri.
Sisa waktu wawancara adalah menemukan mereka memiliki brain power yang cukup atau tidak dalam menghadapi tantangan bekerja nanti.
Ini faktor krusial. Karena untuk bisa bahagia bekerja dan termotivasi, kita perlu memiliki brain power ini. Kemudian Earn adalah efek samping yang kita dapatkan dengan kita bekerja.


Purpose

Tujuan – Manusia, secara alami, selalu mencari tujuan – suatu kegiatan yang lebih besar dan lebih tahan lama dari dirinya. Namun bisnis tradisional telah lama menganggap tujuan sebagai ornamen penghias belaka – sebuah aksesoris yang sempurna, selama ia tidak mengganggu hal penting.
Namun itu sudah berubah. Dalam Motivasi kerja intrinsik, memaksimalkan tujuan sejalan dengan memaksimalkan keuntungan sebagai sebuah aspirasi dan prinsip. Dalam sebuah organisasi, tujuan yang baru ini dinyatakan dalam tiga cara: dalam gol untuk menggunakan keuntungan untuk mencapai tujuan; dalam kata-kata untuk menekankan usaha ini lebih dari sekedar kepentingan diri sendiri; dan dalam kebijakan yang mengijinkan orang untuk mengejar tujuan dalam istilahnya masing-masing.
Nah, bagaimana menurut Anda? Apa yang membuat motivasi kerja Anda semakin membara?
Bagikan pengalaman Anda di bawah ini.

0 komentar:

Posting Komentar