Masyarakat kita, terutama para pelajar, sering mengeluh bahwa jadi orang
pintar itu sulit. Mereka bilang, kalau jadi orang pintar itu harus
rajin, sering belajar, dan di kelas masuk peringkat 10 besar dari atas.
Yang dapat peringkat 1 pasti dapat penobatan sebagai orang terpintar di
kelas. Yah… kalau begitu kelihatannya jadi orang pintar itu benar-benar
sulit ya? :? Harus rajin belajar, menyimak guru yang berpidato
menjelaskan di depan kelas, tidak bisa main game atau dugem setiap hari,
harus punya jadwal belajar, dan lain sebagainya. Semua itu harus
dilakukan supaya jadi orang pintar dan masuk 10 besar.
Tapi sebenarnya, jadi orang pintar itu tidak sulit. Jadi orang pintar
itu mudah, tidak perlu belajar susah-susah supaya bisa jadi orang yang
pintar di sekolah. Anda tidak perlu jadi orang yang dianggap nerd oleh
teman-teman Anda untuk jadi orang pintar. Anda bisa setiap hari menonton
anime, bermain video game, atau dugem hingga pusing. Sebenarnya mudah
sekali mengambil jalan menuju kepintaran. Bagaimana caranya?
. . .
. . .
. . .
1. Anda Bisa Pintar Dengan Menyontek
Betul, mudah saja. Masih perlu dijelaskan? :lol: Bisa dibilang ini cara
paling mendunia dan paling standar yang sering digunakan oleh masyarakat
untuk meraih jalan menuju kepintaran. Dengan menyontek Anda bisa jadi
orang paling pintar di kelas dengan nilai sempurna, Anda bisa menjadi
peringkat 1 dan diakui sebagai orang terpintar di kelas Anda–setidaknya
Anda akan diakui oleh guru, orang tua Anda, atau orang-orang yang belum
mengenal Anda. Tapi Anda perlu hati-hati dalam menggunakan teknik ini,
jangan terlalu sering menjadi yang terpintar. Sekali-sekali Anda perlu
membiarkan orang lain menjadi lebih pintar dari Anda, siapa tahu ada
yang mencoba mengikuti jejak Anda dengan teknik ini. :mrgreen:
2. Anda Bisa Pintar Dengan Persahabatan
Lho, bagaimana bisa bersahabat dengan orang-orang hasilnya berbuah
kepintaran? Apakah harus dengan membuat kelompok belajar, kemudian
belajar bersama-sama? Aah, tak usah…!!! Terlalu repot! Itu sih
omong-kosong. :lol: Sudah saya bilang bahwa Anda tidak perlu belajar
susah-susah supaya bisa jadi orang pintar. Persahabatan disini, mudah
saja. Tidak perlu sampai jadi Hitler yang mempunyai kelebihan dengan
sorot matanya yang tajam, tentunya, tapi Anda hanya perlu santai sedikit
dan memiliki beberapa social skill supaya bisa mudah berteman dengan
orang banyak.
Kalau sudah? Dekati guru mata pelajaran yang Anda inginkan. Berteman
baiklah dengan guru tersebut, kalau perlu buat diri Anda tampak seperti
anak murid yang baik, patuh, tapi di saat yang bersamaan juga bisa
bergaul dengan mudah dengan guru tersebut. Efektifkah cara ini? Asal
tahu saja, menurut beberapa sumber, guru itu bisa saja mempertimbangkan
nilai seorang murid dari sikapnya. Jadi misalnya nilai Anda jelek, tapi
sikap Anda bagus, yah… dinaikkan sedikit tak apalah. :mrgreen: Jadi,
bagaimana cara efektif supaya Anda bisa pintar di semua pelajaran?
Dekati semua guru! Kalau tingkat persahabatan Anda begitu tinggi,
terkadang ada guru yang akan menyempurnakan nilai Anda tanpa ragu.
3. Anda Bisa Pintar Dengan Kekuasaan
Kalau ini sih, tergantung takdir ya. :? Tidak semua orang bisa
menggunakan cara ini, tapi bagi Anda yang bisa, manfaatkanlah! Mungkin
Anda adalah salah satu dari beberapa orang terpilih yang menjadi pintar
dengan cara ini. Bagaimana caranya?
Anda perlu pendekatan sosial seperti cara kedua, tapi tidak perlu
seintensif itu dan lagi bukan Anda yang melakukan ini. Alhasil cara ini
lebih efektif bagi Anda yang menginginkan cara efektif untuk menjadi
pintar. Anda cukup minta tolong kepada orang tua Anda untuk bicara ke
para guru agar nilai Anda dinaikkan. Tapi harap ingat! Harus diingat
baik-baik cara ini tidak akan berguna jika orang tua Anda bukan orang
penting. Orang tua Anda harus jendral besar, presiden direktur, presiden
negara, atau justru sesama guru–semakin tinggi pangkatnya semakin baik…
misalnya “guru” di universitas atau guru besar. Semakin besar pengaruh
orang tua Anda, maka semakin besar kemungkinan Anda mencapai nilai
sempurna. :)
Meskipun cara ini cukup efektif, apalagi jika Anda kurang suka menyogok
orang membantu kondisi perekonomian guru, cara ini tidak akan berhasil
kalau orang tua Anda bukan orang penting.
4. Anda Bisa Pintar Dengan Kekuatan
Kata siapa adu otot itu cara barbar? FPI saja masih suka
gontok-gontokkan kok. Lalu kata siapa pula kepintaran tidak ada
hubungannya dengan otot? Buktinya apa? :lol: Jadi bukannya tidak boleh
Anda coba gunakan kekuatan Anda untuk membuat Anda jadi orang pintar di
kelas, tentunya semakin sedikit pihak yang mengetahui cara Anda ini
semakin baik. Di beberapa tempat Anda boleh menerapkan metode kekerasan
langsung; langsung hajar saja guru Anda yang memberikan nilai buruk.
Hajar terus hingga ia mau memberikan Anda nilai yang baik, sehingga Anda
bisa menjadi orang pintar di kelas. Tapi tidak semua tempat
memperbolehkan Anda berbuat seperti itu, Anda bisa ditangkap polisi
karenanya. Dan lagi, perbuatan ini lebih beresiko, bisa saja Anda justru
dihajar oleh guru Anda jika ternyata Anda lebih lemah.
Kalau begitu apakah cara ini tidak bisa dimasukkan? Bisa saja, jika Anda
cukup punya uang, Anda bisa menyewa para preman penolong dengan bayaran
untuk memaksa guru Anda membuat Anda jadi pintar. Atau kalau orang tua
Anda cukup berpengaruh, bisa meminta tolong orang bayaran untuk
mengancam guru Anda agar menaikkan nilai Anda jika dia tidak mau mati.
Sedikit ancaman dan Anda bisa jadi pintar; agen-agen rahasia tentu lebih
efektif daripada Anda yang mungkin kurang ‘sangar‘.
5. Anda Bisa Pintar Dengan Sok Beriman dan Alim
Kalau Anda seorang pacifist, coba cara yang ini. Anda bisa tampil dengan
gaya Islami, sering berada di masjid, atau hal-hal yang berbau
keagamaan lainnya. Yang penting ada orang lain yang melihat Anda,
terutama guru Anda. Seperti yang sudah dikatakan di poin kedua, guru
akan mempertimbangkan murid dari sikapnya, jadi cobalah untuk bersikap
seperti anak-baik-tak-berdosa-yang-selalu-ke-masjid. Kalau perlu Anda
juga boleh menjadi seorang yang sangat patuh terhadap hadis. Bagaimana
jika Anda suka melihat pornografi? Tak apa, cara ini masih tetap bisa
dicoba; tampil alim di depan guru, ketika tak ada guru, silakan tonton
Miyabi sepuasnya. :mrgreen: Membicarakan barang yang aneh-aneh juga
tetap bisa, yang penting jangan di depan guru.
Tapi jangan lupa untuk menguasai sedikit ilmu agama Anda, atau cobalah
kuasai cara-cara menghindar dari ajakan orang lain. Karena akan jadi
masalah jika Anda ditarik guru agama Anda untuk mengikuti lomba baca
Al-Qur’an, misalnya. :mrgreen:
6. Anda Bisa Pintar Dengan Uang
Bisakah? Bisa, tentu saja… justru cara inilah yang sebenarya paling
efektif dibanding cara lainnya! Zaman sekarang ini uanglah yang paling
berkuasa. Segala hal perlu uang, dari makanan hingga pendidikan. Bahkan
mau memenuhi panggilan alam pun tidak gratis. Kalau mau dirunut,
sebenarnya pendidikan akademis formal kebanyakan remaja sekarang ini
segalanya berkaitan dengan uang.
Pertama, harus daftar biaya sekolahnya itu sendiri. Kemudian untuk
mengikuti tes masuknya juga harus bayar. Jika tidak lulus tes masuk,
tapi tetap mau masuk disitu, harus bayar juga kan? Tentunya bayar ke
siapa, itu rahasia masing-masing. :mrgreen: Kedua, setelah masuk
sekolahnya, harus beli buku pelajaran. Uang lagi yang bermain. Ketiga,
setelah memasuki kelas pertama kali, ada istilah yang namanya “bayar
uang sekolah”. Kalau muridnya ikut ekstrakurikuler yang ditawarkan di
sekolahnya, harus bayar uang ekstrakurikuler juga. Kalau-kalau diadakan
pensi, harus bayar lagi, padahal kebanyakan tidak bisa memilih mau ikut
berpartisipasi atau tidak. Keempat, setelah lulus, harus berinteraksi
dengan uang lagi. Mau bayar buku tahunan harus dengan uang, begitu juga
kalau mau diwisuda.
Jadi, bukannya tidak mungkin kalau Anda juga bisa menjadi pintar dengan
uang. Caranya? Mirip dengan cara kedua, jika Anda malas pendekatan
sosial, lakukan saja pendekatan materi. Apakah cara ini terlalu murahan?
Biar saja, yang penting kan Anda bisa jadi pintar. Mau murahan atau
mahalan urusan nanti, yang penting pintar dulu. Lagipula, siapa bilang
mengeluarkan uang itu murah? :lol: Kalau gurunya tidak mau, ya Anda coba
saja berurusan dengan Kau-Tahu-Siapa. Beliau kan juga merupakan orang
yang bisa membuat Anda masuk ke sekolah dengan cara yang–ups, seharusnya
saya tak perlu bilang ya. :P
7. Anda Bisa Pintar Dengan Tubuh
Anda selalu ketahuan ketika menyontek? Bapak Anda bukan presiden, bukan
juga direktur? Anda orang yang lemah dan tidak punya cukup uang? Tidak
ada cara lain yang sesuai bagi Anda? Apa boleh buat, mungkin Anda bisa
coba cara terakhir. Cara ini cukup mengandalkan fisik Anda, juga
kemampuan Anda merayu. Jadi bagi orang-orang yang agak kaku mungkin cara
ini agak susah, tapi sebaliknya bagi yang ahli nggombal akan jadi
mudah.
Ada dua metode yang bisa ditempuh dalam menggunakan cara ini. Jalan
pertama, Anda cukup menggunakan kemampuan bicara Anda seperti cara
kedua, tapi untuk wanita bisa disertai dengan gaya tubuh yang aduhai.
Tentunya jangan ngebor Inul, saya rasa itu tidak akan efektif kecuali
mau pentas di panggung. Jika Anda cukup ahli, bisa saja guru Anda akan
terpikat dan mau menaikkan nilai Anda.
Jalan kedua, jika Anda benar-benar mau melakukan jalan ini, berarti Anda
benar-benar haus akan kepintaran, haus akan kepuasan rasanya menjadi
orang pintar. Jalan apa? Kaitkan dengan judul. Sudah? Nah, saya tak akan
bicara lebih jauh, karena ini cenderung kurang baik untuk dibicarakan.
Jadi silakan pahami sendiri maksudnya, karena di beberapa tempat,
sebenarnya metode ini sempat digunakan.
Mungkin cara ini memang terlalu murahan, tapi demi nilai, apapun bisa
jadi halal. Yang penting tujuan Anda tercapai kan? Jadi orang pintar?
. . .
. . .
. . .
Sekian pembahasan kali ini. Dari beberapa cara diatas, silakan pilih
mana yang terbaik bagi Anda. Cara-cara diatas hanya menjelaskan
cara-cara dasar untuk memandu jalan menuju kepintaran dan peringkat 10
besar. Sedangkan untuk hasilnya sendiri akan kembali ke diri
masing-masing, bagaimana cara menjalankan dan menerapkannya. :mrgreen:
Dan bagi yang kurang sesuai dengan cara-cara diatas, silakan coba cara yang lain; masih banyak jalan menuju kepintaran.
Semoga entri kali ini bisa bermanfaat bagi pembacanya
Sabtu, 06 September 2014
Sabtu, September 06, 2014
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar