Pages

Selasa, 02 September 2014

Cinta, dalam arti yang sesungguhnya adalah sebuah makna dan keadaan dimana suasana dan hubungan antar sesama mahluk Allah SWT , baik sesama manusia, antara manusia dan tumbuhan juga hewan dan seluruh alam raya beserta isinya saling menyayangi, saling mendukung kenyamanan, saling pengertian dan saling punya kesadaran untuk terus berbagi kasih tulus, dimanapun dan kapanpun, itu sebenarnya cinta, yang identik dengan kedamaian.
Kali ini, kita bahas cinta tentang manusia, antara laki-laki dan perempuan yang saling berbagi komitmen untuk melewatkan waktu bersama dalam hidupnya, entah hanya sementara dalam ikatan pacaran atau ikatan yang resmi dalam sebuah pernikahan.
Cinta yang timbul berawal dari suatu ketertarikan, berlanjut pada keinginan untuk terus dekat dengan pasangan, untuk meraih cinta ini tentunya butuh usaha dan perjuangan dari kedua belah pihak, perjuangan untuk sama-sama menyatukan visi serta menyesuaikan diri dengan kehidupan pasangan, tak jarang hambatan yang berasal dari luar dan dalam diri masing-masing harus dihadapi dan diupayakan tak menjadi penghalang dalam menyatukan hubungan.
Setelah sama-sama merasa cocok, sama-sama merasa punya keinginan bersama, dan punya komitmen kuat, masing-masing sudah merasa nyaman ketika bersama, akhirnya berkomitmen dalam satu hubungan serius, mengikat janji dan bersepakat untuk menjalani hari bersama dengan setia dan saling menjaga.
Kenapa sih, awal-awalnya saja terasa manis, cobaan dan godaan awalnya mampu ditepis dengan mudahnya, lama-lama timbul kejenuhan, salahsatu pasangan tak mampu mengatasi bagaimana mengatasi kejenuhan, kadang sukanya menuntut pasangan untuk tetap berperilaku sesuai kehendak hatinya.
Ketika salahsatu pasangan merasa klimaksnya kejenuhan, godaan yang muncul kadang-kadang menjadi pelariannya.
Akhirnya timbul rasa galau, padahal cinta sudah memenuhi hati dan jiwanya terhadap pasangan, kenapa merasa galau terlalu cepat ditengah manisnya madu cinta yang tengah bersemi ditaman hati mereka? Karena masing-masing individu ada yang punya sikap berikut ini :
1.Terlalu protek dengan pasangannya, saking cintanya, jadi takut diambil orang, takut diputusin, takut diceraikan atau takut berpaling.
2. Salahsatu pasangan selalu menuntut perhatian berlebihan, sehingga pasangannya merasa jenuh karena tak punya waktu untuk kumpul atau menghadiri bersama teman-temannya, acara keluarganya atau acara kantornya, karena diboikot waktunya oleh pacarnya.
3. Pasangan, kadang kurang paham sifat dalam menyampaikan maksud, kadang suka ada yang berbicara biasa saja dan bermaksud mengingatkan pasangan akan perilakunya yang salah dengan tujuan agar tak menemui masalah, diartikan tidak suka dan tidak mendukungnya.
4. Perasaan cemburu berlebihan yang mengakibatkan salah satu pasangan capek hati dan akhirnya merasa tak dipercaya sebagai pasangan setia oleh pasangannya.
5. Tidak adanya saling memahami keadaan, toleransi dalam sesuatu hal urgent yang tak dimengerti oleh salahsatu pasangan akan mengganggu urusan pasangannya, dan pasangan yang lain akan merasa disingkirkan atau disepelekan, padahal tidak demikian adanya.
Ke lima poin diatas bisa jadi sumber kegalauan ditengah cinta yang tumbuh mekar dalam sebuah komitmen, karena pada intinya setiap pasangan adalah mengharapkan suatu hubungan yang awet, langgeng dan damai selamanya, namun karena faktor dari ke lima poin diatas, di hati setiap pasangan baik perempuan atau laki-laki, akan timbul perasaan takut kehilangan atau takut berpalingnya pasangan, sehingga timbullah rasa galau yang semestinya tak terjadi karena efek perasaan yang terlalu itu.
Cinta dan galau begitu dekat karena pasangan adalah manusia biasa juga yang bukan boneka, yang bisa di setting sesuai kemauan kita, nurut pada keinginan kita atau terkunci hatinya hanya buat kita, pasangan punya rasa bosan, jenuh dan segudang sisi keinginan yang cocok menurutnya.
Namun jangan khawatir, ditengah banyaknya godaan itu, agar terhindar dari kegalauan, setiap pasangan, masing-masing harus bisa memahami diri masing-masing dan saling percaya, selain itu harus piawai bagaimana trik menyenangkan pasangan tanpa mengorbankan diri tentunya, dalam arti selama dalam batas wajar, supaya pasangan tak melakukan hal yang akan membuat kita galau tentunya.
Satu hal yang paling berpengaruh agar terhindar dari kegalauan, berkasih sayanglah yang tulus ikhlas dan proporsional

0 komentar:

Posting Komentar